Cara Membuat Tabel Persamaan Akuntansi Langkah Demi Langkah

Dalam pembahasan materi akuntansi jasa sebelumnya, blog belajarakuntansijasa telah menerangkan salah satu konsep akuntansi yang penting yaitu tentang persamaan dasar akuntansi dan telah dibahas pula soal dan pembahasan penerapan persamaan akuntansi dalam pencatatan transaksi keuangan pada tabel persamaan dasar akuntansi.



Bagi sebagian pembaca blog ini dengan memahami dua artikel materi akuntansi tersebut sudah mampu menguasai konsep persamaan akuntansi dan langkah pembuatan tabel persamaan akuntansi, namun bagi sebagian pembaca masih ada yang belum menguasainya dengan tepat sehingga penulis memutuskan untuk membuat artikel ini dengan judul Cara Membuat Tabel Persamaan Akuntansi Langkah demi Langkah,

penulis berharap dengan artikel ini para pembaca dapat terbantu dalam memahami langkah demi langkah dalam pencatatan transaksi keuangan perusahaan jasa ke dalam tabel persamaan akuntansi dengan tepat, Selengkapnya silahkan simak baik-baik pembahasan berikut ini.

Untuk Memulai pembahasan dalam menyusun tabel persamaan akuntansi, penulis suguhkan dahulu beberapa contoh transaksi perusahaan jasa yang sering terjadi dalam sebuah operasional usaha jasa, selanjutnya akan dilanjutkan analisa terhadap transaksi tersebut secara lengkap dan akhirnya dicatatlah pengaruh transaksi tersebut terhadap akun-akun yang bersangkutan kedalam tabel persamaan dasar akuntansi. Untuk memulai pembahasan silahkan anda amati dan pahami beberapa transaksi berikut ini, dan posisikan diri anda sebagai pihak diperusahaan jasa tersebut.

Contoh Ilustrasi Soal dalam Penyusunan Tabel Persamaan Akuntansi

Pada 1 Maret 2015 Pak Mustika Mendirikan sebuah usaha bengkel sepeda motor, yang diberi nama bengkel mustika, untuk memulai usahanya pak mustika sebagai pemilik tunggal bengkel tersebut menyetor sejumlah Uang tunai yang diperuntukan sebagai modal awal usahanya dengan nilai Rp. 15.000.00

Pada 4 Maret 2015, Pak Mustika sebagai pemilik Bengkel memutuskan untuk melakukan peminjaman uang kepada pihak bank dengan jumlah 5.000.000 Rupiah.

Tanggal 7 Mareti 2015, Bengkel Mustika membeli sejumlah peralatan bengkelnya kepada toko GP Moto secara tunai dengan besar uang yang dikeluarkan Rp 12.000.000.

Pada tanggal 8 Maret Bengkel Mustika melakukan pembelian perlengkapan bengkelnya dengan kredit senilai Rp 300.000 Kepada Toko Sanjaya.

Tanggal 10 Maret 2015, Bengkel Mustika Membayar Hutangnya pada toko sanjaya Sebesar Rp. 300.000
Setelah Beroperasi selama 1 bulan pada tanggal 30 maret 2015 diketahui bahwa Bengkel Mustika menerima Pendapatan jasa Sebesar Rp  2.000.000.

Berbagai beban yang ditanggung bengkel mustika selama 1 bulan pada bulan maret tanggal 31 diketahui sebesar Rp. 900.000 dengan   rincian dibawah ini:
 Beban Gaji                      Rp. 400.000
 Bensin                             Rp.200.000
 Makanan dan minuman    Rp. 300.000

Pada tanggal 31 maret 2015, Bengkel Mustika membayar cicilan utang pada Bank sejumlah  Rp. 250.000.
Pada 31 Maret 2015, Pak Mustika sebagai pemilik bengkel mengambil uang untuk keperluan pribadi senilai 120.000 rupiah dari kas bengkelnya.

Pada tanggal 31 Maret 2015 diketahui adanya data penyesuaian, bahwasanya perlengkapan yang dimiliki bengkel mustika yang tersisa hingga akhir bulan maret hanya senilai Rp 50.000 dan akumulasi penyusutan peralatan bengkel Mustika sejumlah Rp 110.000

Nah Para Pembaca yang saya hormati, setelah anda mengamati transaksi-transaksi keuangan di atas, selanjutnya kita akan mulai menganalisa satu persatu dari transaksi di atas dengan tepat, selengkapnya silahkan simak dengan seksama analisa dari transaksi di atas berikut ini:

Analisa Lengkap Dalam Pembuatan Tabel persamaan akuntansi




Transaksi Penyetoran modal awal Pemilik (1 Maret 2015)
Transaksi yang terjadi pada I maret 2015 adalah transaksi penanaman modal awal yang dilakukan oleh pak mustika sebagai pemilik bengkel dalam bentuk uang tunai sebesar 15.000.000. Akibat dari transaksi ini maka Harta perusahaan dalam hal ini bengkel Mustika bertambah dalam wujud kas senilai 15.000.000 Selain itu Modal bengkel mustika juga bertambah dengan nilai yang sama yaitu 15.000.000. Dengan demikian transaksi penyetoran modal pemilik dalam bentuk uang tunai akan dicatat dalam tabel persamaan akuntansi sebagai berikut :

Pada kolom Harta mengalami penambahan sebesar 15.000.000 dalam bentuk uang kas sedangkan pada kolom pasiva Modal pak mustika bertambah 15.000.000

Transaksi Hutang pada Bank (4 Maret 2015)
Pak Mustika dengan tujuan meningkatkan kas usaha bengkelnya maka dia memutuskan melakukan peminjaman uang tunai pada bank sebesar Rp 5000.000. Pengaruh dari adanya transaksi tersebut adalah bertambahnya saldo kas bengkel mustika sebesar Rp 5.000.000 disamping itu saldo hutang yang ditanggung bengkel mustika juga bertambah sebesar Rp 5000.000. Dengan demikian transaksi Hutang kepada bank dicatat dalam tabel persamaan akuntansi adalah sebagai berikut :

Pada kolom Harta atau aktiva kas bertambah 5000.000 dan pada kolom Pasiva Hutang bertambah 5000.000, Karena setiap terjadi transaksi baru harus ditambahkan dengan saldo sebelumnya maka sekarang terhitung hingga tanggal 4 maret Saldo Kas Rp 20.000.000 yang berasal dari saldo kas tanggal  maret ditambah saldo kas tanggal 4 maret, saldo hutang Rp 5.000.000 dan saldo Modal Rp 15.000.000, sehingga terbuktilah bahwa Harta = Hutang + Modal sesuai rumus persamaan akuntansi

Transaksi Pembelian peralatan Bengkel dengan sistem tunai (7 Maret 2015)
Transaksi yang terjadi pada 7 maret 2015 adalah transaksi pembelian peralatan secara tunai, akibat dari transaksi ini adalah bertambahnya peralatan bengkel sejumlah Rp 12.000.000 dan berkurangnya saldo kas bengkel mustika sejumlah Rp 12.000.000. Sehingga sampai dengan tanggal 7 maret sisa saldo kas tersisa 8000.000 karena telah berkurang sebesar 12.000.000 untuk membeli peralatan sedangkan saldo peralatan bersaldo 12.000.000. Transaksi yang terjadi tanggal 7 maret dibengkel mustika ini adalah salah satu transaksi yang unik, mengapa unik? Karena jika kita lihat tabel persamaan akuntansi dibawah ini, maka terlihat dengan jelas bahwa transaksi ini hanya mempengaruhi kolom harta saja, yaitu harta dalam wujud kas dan harta dalam wujud peralatan.

Transaksi pembelian perlengkapan bengkel secara kredit (8 Maret 2015)
Bengkel Mustika melakukan pembelian perlengkapan dengan kredit sebesar Rp 300.000 pada tanggal 8 Maret 2015. Pengaruh adanya transaksi ini maka saldo perlengkapan bertambah sebesar Rp 300.000 dan hutang bengkel mustika juga bertambah sebesar Rp 300.000

Transaksi Pelunasan Hutang (10 Maret 2015)
Pada 10 maret 2015 pak mustika memutuskan untuk melunasi hutangnya pada toko sanjaya sebesar Rp 300.000 atas pembelian perlengkapan tanggal 8 maret. Akibat transaksi pelunasan hutang ini maka saldo kas berkurang senilai Rp 300.000 dan saldo Hutang juga berkurang senilai 300.000. Sehingga saldo kas sampai dengan tanggal 10 maret adalah sebesar Rp.7.700.00 dan saldo utang sebesar Rp 5000.000.

Transaksi perolehan pendapatan jasa (30 Maret 2015)
Bengkel mustika selama satu bulan beroperasi memperoleh pendapatan sebanyak 2.000.000. Akibat dari transaksi ini adalah Saldo Kas bertambah sebesar Rp 2.000.000 dan Saldo Modal Bertambah sebesar Rp 2.000.000

Transaksi pembayaran beban operasional (31 jan 2014)
Total Beban yang dibayar Bengkel mustika setelah beroperasi selama 1 bulan adalah sebesar Rp 900.000. Pengaruh adanya transaksi ini adalah berkurangnya Saldo Kas sebesar Rp 900.000 dan berkurangnya modal sebesar Rp 900.00

Transaksi Terjadinya Prive (31 Maret 2015)
Pada akhir bulan Maret pak Mustika mengambil uang kas senilai Rp 120.000 dari saldo kas bengkelnya untuk berobat anaknya yang sakit.  Pengaruh dari terjadinya transaksi ini adalah berkurangnya saldo kas Rp 120.000 dan berkurangnya modal Rp 120.000.

Beberapa Data Penyesuaian Bulan Maret 2015
Pada akhir bulan Maret 2015 bengkel pak Mustika menunjukan adanya data penyesuaian pada perlengkapan yang tersisa yaitu Rp 50.000 dan besarnya akumulasi penyusutan peralatan satu bulan di bulan maret Rp 110.000. Dari data penyesuaian tersebut maka dapat dianalisis bahwa perlengkapan yang telah terpakai adalah sebesar 250.000 karena Sebelumnya saldo perlengkapan sebesar Rp 300.000, dengan demikian pada tabel persamaan akuntansi dicatat pengurangan perlengkapan sebesar 250.000 dan pengurangan saldo modal sebesar 250.000. Mengapa dicatat sebagai pengurangan pada modal saat terjadi pemakain perlengkapan? Hal ini karena perlengkapan yang sudah dipakai dalam operasional usaha diakui sebagai Beban perlengkapan sedangkan setiap bebean bersifat mengurangi Modal. Sedangkan Data penyesuaian akumulasi peralatan menunjukan bahwa nilai ekonomi peralatan telah berkurang sebesar 110.000 karena telah digunakan untuk operasional selama satu bulan. Karena penyusutan juga dianggap sebagai beban yaitu bebean penyusutan maka dalam tabel persamaan akuntansi dicatat pengurangan pada peralatan sebesar 110.000 dan pengurangan pada modal 110.00

Sekarang dari analisa di atas maka yang terakhir adalah pencatatan pengaruh transaksi terhadap akun-akun yang terlibat dalam transaksi ke dalam tabel persamaan akuntansi, setelah dilakukan analisa yang tepat maka tabel persamaan akuntansi yang dibuat sesuai dengan contoh ilustrasi pada usaha bengkel mustika di atas adalah sebagai berikut :

Langkah-langkah membuat tabel persamaan akuntansi

Demikianlah yang dapat disampaikan tentang langkah-langkah pembuatan tabel persamaan akuntansi dalam perusahaan jasa, semoga dengan artikel ini anda dapat terbantu dalam membuat tabel persamaan akuntansi, selanjutnya Blog belajarakuntansijasa.blogspot.com akan dibahas tata cara pembuatan laporan keuangan perusahaan jasa melalui tabel persamaan akuntansi.

0 komentar:

Post a Comment